
PENDAHULUAN
Pengolah tanah adalah membalik dan
menggemburkan struktur tanah agar menjadi gembur, sehingga memudahkan
perakaran untuk masuk ke dalam tanah dan memudahkan akar tanaman menyerap unsur
hara.Usaha untuk mendapatkan penyediaan hijauan yang jumlahnya cukup harus
dilakukan pengelolaan yang baik seperti pengolahan tanah, pembibitan, teknik
penempatan pupuk, pergiliran tanaman, dan interval defoliasi yang semuanya
dapat dipelajari dalam praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak. Mutu dan produktifitas
hijauan ditentukan oleh sifat bawaan dari hijauan dan pengaruh perlakuan
manusia sendiri. Perlakuan yang dimaksud adalah pengelolaan yaitu pemilihan
lokasi, pemilihan bibit, pengelolaan tanah dan penanaman, pemeliharaan,
defoliasi, peremajaan.
Tujuan
praktikum Ilmu Tanaman Pakan Pertumbuhan Prokduktivitas dilahan adalah
mengetahui cara pengolahan lahan yang benar, mampu memilih bahan tanam yang
sesuai, mengetahui cara menanam yang benar, mengetahui jarak tanam yang tepat,
mampu memupuk yang benar, mengetahui interval pemotongan yang tepat dan mampu
memprediksi produksi hijauan pakan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Hijauan Pakan Rumput Gajah
Rumput
gajah secara umum merupakan tanaman tahunan yang berdiri tegak, berakar dalam,
dan tinggi dengan rimpang yang pendek. Tinggi batang dapat mencapai 2-4 meter
(bahkan mencapai 6-7 meter), dengan diameter batang dapat mencapai lebih dari 3
cm dan terdiri sampai 20 ruas / buku. Tumbuh berbentuk rumpun dengan lebar
rumpun hingga 1 meter. Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun
bergaris dengan dasar yang lebar, ujungnya runcing(anonimus, 2009).Rumput gajah
merupakan tumbuhan yang memerlukan hari dengan waktu siang yang pendek, dengan
fotoperiode kritis antara 13-12 jam. Namun kelangsungan hidup serbuk sari
sangat kurang sehingga menjadi penyebab utama dari penentuan biji yang lazimnya
buruk. Disamping itu, kecambahnya lemah dan lambat. Oleh karenanya rumput ini
secara umum ditanam dan diperbanyak secara vegetatif. Bila ditanam pada kondisi
yang baik, bibit vegetatif tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai ketinggian
sampai 2-3 meter dalam waktu 2 bulan.
2.2. Pupuk dan Pemupukan
Pupuk adalah
semua bahan yang diberikan kedalam tanah, baik organik maupun anorganik dengan
maksud untuk mengganti kehilangan unsur tanah dari dalam tanah dan bertujuan
untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor keliling atau
lingkungan yang baik (Kartasapoetra, 2001).Pemupukan merupakan material yang
ditambahkan ke tanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi
ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk
yang paling awal di gunakan adalah
kotoran hewan, sisa pelapukan dari tanaman tersesbut, dan arang kayu ( Novizan,
2002).
2.3. Teknik Budidaya Tanaman
2.3.1. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan
tanam adalah proses pekerjaan mengolah tanah untuk menjadi lahan siap tanam,
membersihkan tanaman dari gulma dan menggunakan alat baik modern atau
tradisional (suparman, 2007). Pembajakan
untuk memecah tanah atau lapisan tanah menjadi bongkahan sehingga gembur dengan
tujuan agar proses mineralisasi bahan organik akan berlangsung lebih cepat.
Penggarukan bertujuan menghancurkan bongkahan-bongkahan besar menjadi struktur
remah sekaligus membersihkan sisa-sisa tumbuhan liar (Setyati, 1982).
2.3.2. Penanaman
Penanaman
bertujuan mempersiapkan lahan agar memberikan kondisi lingkungan yang lebih baik
bagi tanaman (susanto, 1994).
2.3.3.Pemupukan
Pemupukan
diperlukan untuk memperoleh hasil hijauan pakan yang optimum baik mengunakan pupuk
organic maupun pupuk buatan (aak, 1993).
Kegiatan pemupukan harus dilakukan secara benar hingga
tidak merusak keseimbangan ekosistem (Novizan, 2002).
2.3.4.Pengairan
Pengairan
adalah suatu usaha untuk mengalirkan air dari sumber air untuk keperluan
pertanian. Air berperan penting untuk melarutkan zat-zat yang ada
di dalam tanah yang dibentuk oleh tanaman itu sendiri dan air juga dapat
menjadi racun jika akar tanaman mengeluarkan asam-asam organik (Sosroedirjo,
1995).
2.3.5. Penyiraman
Penyiraman
harus mendapatkan perhatian karena jika tidak tepat bisa menyebabkan pemborosan
air (Sutarno dan Agus A., 2002).
2.3.6. Defoliasi
Defoliasi
merupakan
pemotongan
atau
pengambilan
bagian
tanaman yang ada di atas
tanah (aak, 1993).
BAB III
MATERI DAN METODE
Praktikum
Ilmu Tanaman Pakan dengan acara Pengolahan Lahan dilaksanakan pada hari Rabu,
11 juni 2014 di Laboratorium Ilmu Tanaman Makanan Ternak Jurusan Nutrisi dan
Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.
3.1. Materi
Alat
yang dipergunakan dalam praktikum Ilmu Tanaman Pakan dengan materi pengolahan
lahan antara lain cangkul untuk menggemburkan lahan, sabit untuk menyiangi
lahan, meteran mengukur lahan, tali rafia untuk memberi batas pada lahan, alat
tulis mencatat data hasil pengamatan, lahan seluas 3 x 3 m sebanyak satu lahan,
cutter untuk memotong rumput gajah.
3.2 Metode
Pelaksanaan
praktikum ini di mulai dengan membuat sampel petak tanah yang telah di olah
dengan luasan tiap petak 3 x 3 m. Melakukan penanaman bibit rumput gajah (pennisetum
purpureum). Pengamatan dilakukan setiap minggu sampai minggu ke enam dengan
parameter tinggi tanaman yang diukur mulai dari bagian tanaman di atas
permukaan tanah sampai ujung tumbuhnya cabang batang tanaman dengan menggunakan
penggaris dan penghitungan daun pada setiap tumbuhan. Kemudian pada minggu
keenam bobot dilakukan
pemotongan.
Lalu memasukkan daun rumput
gajah
kedalam amplop yang sudah dilubangi. Memasukkan amplop kedalam oven selama 24
jam. Menimbang bobot akhir setelah dioven. Hitung BK dan produksi per tahun rumput gajah.
Mencatat pada lembar kerja.

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tinggi tanaman dan
jumlah daun pada tanaman rumput
gajah
bertambah, hal ini di
pengaruhioleh umur tanaman bertambah maka akan bertambah pula
tingkat produksi bahan segar dan bahan kering dari tanaman rumput gajah. Beberapa faktor yang mempengaruhi
tinggi tanaman, jumlah daun, produksi bahan segar, dan praduksi bahan kering
dari tanaman rumput gajah
yaitu unsur hara dalam tanah, kelembapan dalam tanah, suhu, jarak tanam, dan
banyaknya pupuk yang digunakan.
5.2. Saran
Saran dari praktikum yang telah dilakukan yaitu
menggemburkan tanah terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman, hal ini
dilaukan agar unsur hara yang terkandung dalam tanah dapat tersebar dengan
rata.
.

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pertumbuhan Rumput
Gajah
4.1.1. Pertambahan Jumlah DaunRumput
Gajah
Berdasarkan praktikum dengan materi pertambahan jumlah
daun pada tanaman Rumput
Gajah
yang telah dilakukan dapat diketahui data sebagai berikut:
Tabel 1. Rata - Rata Jumlah Daun
Minggu
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
|
Rata-rata
|
1
|
5,33
|
14,88
|
32,55
|
43
|
61
|
|
Sumber : Data Primer Praktikum Ilmu Tanaman Pakan,
2014.
Berdasarkan
hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pertambahan jumlah
daun tanaman rumput gajah meningkat dan bertambah banyak pada setiap minggunya. Pertumbuhan jumlah daun pada tanaman rumput gajah mengalami
peningkatan, hal ini disebabkan
karena pemberian pupuk yang baik Hal ini
sesuai
dengan (Redaksi, 2007) yang
menyatakan bahwa pemupukan yang dilakukan secara tepat dapat meningkatkan
produktivitas dan pertumbuhan yang maksimal bagi tanaman. Hal
ini diperkuat oleh pendapat Sutanto (2002) yang menyatakan bahwa penambahan
pupuk yang mengandung unsur - unsur utama diantaranya N (nitrogen) merupakan
bahan organik yang dibutuhkan oleh
tanaman untuk memacu pertumbuhan tanaman.
4.1.2.
Pertambahan Tinggi Tanaman
Berdasarkan
praktikum dengan materi pertambahan tinggi tanaman pada Rumput Gajah yang telah dilakukan dapat diketahui data
sebagai berikut :
Tabel 2. Rata - Rata Tinggi TanamanRumput
Gajah
Minggu
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
Rata-rata
|
9,61
|
22,55
|
35,38
|
58,27
|
75,44
|
95,22
|
Sumber : Data Primer
Praktikum Ilmu Tanaman Pakan, 2014.
Berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Pertumbuhan rumput gajah (Pennisetum
purpureum) setelah penanaman dinilai cukup baik, hingga pada saat
penyeragaman dan pemupukan sesuai dosis perlakuan. Pertumbuhan rumput gajah di
pengaruhi oleh beberapaa hal yaitu curah hujan, suhu , dan kelembaban udara.
Hal ini sesuai Daniel et al. (2013)
yang menyatakan bahwa pertumbuhan rumput gajah yang baik ditunjang oleh curah
hujan yang tinggi, kelembaban udara tinggi, dan suhu lingkungan berkisar antara
26,00 – 39,60oC. Pertumbuhan pada tanaman ditandai dengan
bertambahnya ukuran suatu tanaman baik tinggi, maupun pertumbuhan organ-organnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sitompul dan Guritno (2002) bahwa pertumbuhan merupakan proses dalam
kehidupan tanaman yang mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran tanaman serta
menentukan hasil tanaman, pertambahan ukuran tubuh tanaman, secara keseluruhan
merupakan hasil dari pertumbuhan ukuran bagian-bagian atau organ-organ tanaman
akibat dari pertumbuhan jaringan sel.
4.2. Produksi Rumput Gajah
4.2.1. Produksi Bahan Segar
Berdasarkan
hasil praktikum didapatkan hasil bahwa produksi hijauan yang diperoleh sebesar
13,5 ton/ha/th. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat dari Daniel et al. (2013) yang menyatakaan bahwa
produksi rumput gajah rata-rata mencapai 525 ton/ha/tahun. Produksi yang cukup rendah ini dapat dipengeruhi oleh berbagai
faktor diantaranya pengaruh pemberian dosis pupuk yang kurang. Hal ini sesuai
dengan pendapat Kartasapoetra ( 2001) yang menyatakan bahwa produksi yang rendah pada rumput
gajah yang rendah dapat disebabkan oleh
dosis pemupukan yang terlalu rendah sehingga untuk mengoptimalkan produksi
diperlukan dosis yang lebih tinggi lagi.
4.3.2. Produksi Bahan Kering
Berdasarkan
hasil praktikum didapatkann hasil bahwa produksi bahan kering rumput gajah
sebesar 2,3 ton BK/ha/th. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Daniel et
al. (2013) yang meyatakan bahwa produksi normal rumput gajah sebesar 40
ton/ha/th. Hasil
tersebut dapat diengaruhi oleh faktor umur pemanenan dan kondisi lingkungan.
Hal ini sesuai dengan pendapat dengan pendapat Mansyur et al.
(2004), yang menyatakan bahwa proporsi
BK yang dikandung oleh rumput berubah seiring dengan umur tanaman, makin tua
tanaman maka akan lebih sedikit kandungan airnya dan proporsi dinding sel lebih
tinggi dibandingkan dengan isi sel. Apabila kandungan dinding sel yang dimiliki
tanaman lebih besar maka tanaman tersebut akan lebih banyak mengandung BK.
LAMPIRAN
Lampiran
1. Pertumbuhan Tanaman Rumput Gajah
Tabel
3. Tinggi
Rumput Gajah
Rumput
|
Tinggi rimput minggu ke- (cm)
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
1
|
17
|
44
|
59
|
88
|
105
|
134
|
2
|
4,5
|
6
|
18
|
41
|
59
|
87
|
3
|
20
|
30
|
53,5
|
77
|
89
|
103
|
4
|
3
|
21,5
|
41
|
66,5
|
84
|
99
|
5
|
13
|
22
|
28
|
37
|
73
|
83
|
6
|
7
|
11
|
14,5
|
35
|
47
|
66
|
7
|
4
|
15
|
9,5
|
42
|
61
|
82
|
8
|
10,5
|
23,5
|
41
|
58
|
63
|
80
|
9
|
7,5
|
30
|
54
|
80
|
98
|
123
|
Sumber : Data Primer Praktikum Ilmu Tanaman Pakan,
2013.
Lampiran
2. Jumlah Daun Tanaman Rumput Gajah
Tabel
4. Jumlah Daun
Rumput
|
Jumlah daun minggu ke-
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
1
|
2
|
11
|
37
|
83
|
108
|
104
|
2
|
0
|
2
|
10
|
15
|
21
|
46
|
3
|
3
|
9
|
17
|
49
|
64
|
86
|
4
|
0
|
4
|
16
|
31
|
45
|
71
|
5
|
2
|
7
|
12
|
19
|
26
|
44
|
6
|
0
|
2
|
4
|
14
|
14
|
36
|
7
|
0
|
0
|
5
|
24
|
27
|
43
|
8
|
0
|
4
|
10
|
16
|
17
|
28
|
9
|
2
|
9
|
23
|
42
|
65
|
91
|
Sumber : Data Primer Praktikum Ilmu Tanaman Pakan,
2013.
Lampiran
3. Perhitungan Pemberian Pupuk
Pupuk yang digunakan : Urea (46% U), SP 36 (36% P),
dan KCL (50% K)
Kebutuhan pupuk N, P, dan K untuk lahan 1 hektar :
Rumput : 100 kg N, 100 kg P, dan 100 kg K
Kebutuhan pupuk KCL untuk lahan 4m2
KCL = 4m2/10000m2 x 200
= 0,08 kg
= 80
gram/bungkus
2. Rumput Raja dengan ukuran 3m x 3m
a. Kebutuhan pupuk urea untuk lahan 1 hektar
Urea = 100/46 x 100 kg/ha
= 217,39 kg/ha
Kebutuhan pupuk urea untuk lahan 9m2
Urea = 9m2/10000m2
x 217,39
= 0,195651 kg
= 195,65 gram
1/3 x 195,65 gram = 62,22 gram/bungkus
b. Kebutuhan pupuk SP 36 untuk lahan 1 hektar
SP 36 = 100/36 x 100 kg/ha
= 277,78 kg/ha
Kebutuhan pupuk SP 36 untuk lahan 9m2
SP 36 = 9m2/10000m2
x 277,78 kg/ha
= 0,250002 kg
= 250 gram/bungkus
c. Kebutuhan pupuk KCL untuk lahan 1 hektar
KCL = 100/50 x 100 kg/ha
= 200 kg/ha
Kebutuhan pupuk KCL untuk lahan 9m2
KCL = 9m2/10000m2
x 200 = 0,18 kg
= 180 gram/bungkus
Lampiran
4. Perhitungan produksi BK
Berat Cuplikan = 900 gram
Berat Sampel = 600 gram
Berat Amplop 2 = 0,0175 kg = sampel 0,1000 kg 0,0345
Berat Amplop 1 = 0,0180 kg = sampel 0,1000 kg 0,0360
Berat Sampel So 2 = 0,0345 kg
Berat Sampel So 1 = 0,0360 kg
KA 2


= 
= 82 %

= 82 %
BK1 = 100 – 82 = 18%
KA 2 = 

= 83%
BK2 = 100 -83 = 17%
BK Rata-rata = 

Cuplikan = ( ½ .2 (Jarak Tanam + JT) + (1/2 .2(Jarak
Tanam + JT)
= ( 100+100) x (100 + 100)
= 400000 cm2
900
gr = 4 m2
0,9
kg = 4 m2
=
0,225 x 104
= 2250 kg
Prod. B. Segar/ha/th =
x P +
x 1/2P


= 

= 10125 +
5375
= 13500 Kg
BS/ ha/ th
Produksi
BK/ ha/ th x % BK = 13500 x 17,5 %
=
2362,5 BK/ha/th
How to Win Real Money with Bet365 in Bet365 Online jeetwin jeetwin 10bet 10bet 카지노사이트 카지노사이트 92210 Hardest Sega Genesis Games - casinoland.jp
BalasHapus